Pernah dengar tentang Yusheng, salad khas Imlek yang penuh warna dan makna? Ternyata, hidangan ini nggak cuma sekadar cantik di meja, tapi juga sarat dengan simbol keberuntungan dan harapan baik untuk tahun yang akan datang. Seru, kan? Nah, di artikel ini kita bakal bedah tuntas cerita menarik di balik Yusheng, dari sejarahnya yang unik, ritual “lo hei” yang seru, hingga bagaimana kamu bisa coba bikin sendiri.
Siap untuk mengenal lebih jauh hidangan penuh filosofi ini?
Yuk, simak sampai habis! ?????
1. Apa Itu Yusheng?
Yusheng, yang berarti “ikan mentah” dalam bahasa Mandarin, adalah hidangan khas Imlek berupa salad dengan bahan utama ikan segar seperti salmon. Kombinasi bahan lainnya meliputi wortel, lobak, jahe, kacang tanah, wijen, hingga saus plum yang manis. Tapi tunggu dulu, Yusheng lebih dari sekadar makanan—setiap bahan memiliki simbol keberuntungan tersendiri. Contohnya, ikan melambangkan kelimpahan, sedangkan wortel berarti keberuntungan emas. Menariknya, warna-warna cerah pada bahan Yusheng juga dirancang untuk memberikan energi positif, seperti merah yang melambangkan kebahagiaan dan hijau untuk pertumbuhan.
Selain itu, penyajian Yusheng biasanya dilakukan dengan tata letak yang rapi dan estetik, menjadikannya daya tarik visual yang memikat. Maka nggak heran kalau Yusheng sering menjadi bintang utama di meja makan selama Imlek!
2. Sejarah Singkat Yusheng
Tradisi Yusheng sebenarnya berasal dari komunitas Tionghoa di Asia Tenggara, khususnya Singapura dan Malaysia. Dulu, hidangan ini hanya disajikan sederhana, tapi seiring waktu, Yusheng berkembang menjadi lebih meriah dengan bahan-bahan yang lebih beragam. Kini, Yusheng menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek, terutama untuk ritual “lo hei,” yaitu proses mencampur salad sambil mengucapkan doa keberuntungan.
Konon, Yusheng pertama kali dikenalkan dalam format modern oleh empat chef terkenal di Singapura pada tahun 1960-an. Mereka menambahkan sentuhan kreatif seperti saus plum dan kerupuk warna-warni untuk membuat hidangan ini lebih menarik. Dari sinilah Yusheng mendapatkan popularitasnya dan menjadi tradisi yang terus dijaga hingga sekarang.
Menariknya, meski identik dengan Imlek, Yusheng juga mulai populer di kalangan non-Tionghoa karena keunikan rasanya dan filosofi positif yang dibawanya.
3. Makna di Balik Ritual Lo Hei
Salah satu momen paling seru saat menyantap Yusheng adalah ritual “lo hei.” Seluruh anggota keluarga akan mengangkat sumpit dan mencampur salad bersama-sama sambil mengucapkan harapan baik seperti “semoga sukses” atau “kelimpahan rezeki.” Semakin tinggi campurannya, semakin besar keberuntungan yang dipercaya akan datang. Momen ini tidak hanya meriah, tapi juga mempererat hubungan keluarga.
Uniknya, setiap kali mencampur, ada urutan tertentu yang harus diikuti dan doa-doa khusus yang diucapkan untuk setiap bahan. Misalnya, ketika menambahkan ikan, doa yang diucapkan adalah “nian nian you yu,” yang berarti “semoga setiap tahun penuh kelimpahan.” Tradisi ini memberikan pengalaman interaktif yang tidak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga hati.
Ritual ini juga mencerminkan nilai kebersamaan dan kerja sama, di mana setiap orang memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni, baik di meja makan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
4. Resep Yusheng yang Menggugah Selera
Mau coba bikin Yusheng sendiri? Bahan-bahan yang kamu butuhkan adalah:
Campurkan semua bahan, tambahkan saus plum, dan nikmati sambil meriahkan suasana dengan “lo hei.” Simpel, kan? Selain bahan-bahan dasar tersebut, kamu juga bisa menambahkan sentuhan kreatif seperti irisan buah naga atau kiwi untuk cita rasa yang lebih segar. Kalau suka pedas, tambahkan sedikit cabai bubuk untuk twist yang menarik.
Yang paling penting, pastikan semua bahan disiapkan dengan segar dan higienis agar pengalaman menikmati Yusheng semakin sempurna. Jangan lupa, nikmati dengan keluarga atau teman untuk merasakan esensi sebenarnya dari tradisi ini.
5. Yusheng dan Dunia Kuliner Modern
Tahukah kamu? Hidangan tradisional seperti Yusheng kini banyak dimodifikasi oleh chef modern untuk menciptakan pengalaman kuliner yang lebih menarik. Ada Yusheng dengan bahan premium seperti truffle oil atau tambahan buah tropis untuk sentuhan segar. Ini membuktikan bahwa tradisi bisa tetap relevan dan inovatif di tangan para chef kreatif.
Di beberapa restoran mewah, Yusheng bahkan disajikan dengan plating yang artistik, seperti menggunakan piring besar berbentuk naga atau lambang keberuntungan. Inovasi ini membuat Yusheng tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga seni yang memanjakan mata.
Chef modern juga sering menjadikan Yusheng sebagai inspirasi untuk menciptakan hidangan fusion yang menggabungkan elemen tradisional dengan gaya masakan Barat, seperti sushi roll Yusheng atau salad bowl dengan sentuhan saus plum khas.
6. Pelajaran Berharga dari Tradisi Yusheng
Yusheng mengajarkan kita tentang pentingnya simbolisme dalam makanan dan bagaimana hidangan bisa menyatukan orang-orang. Untuk kamu yang ingin mendalami dunia kuliner, memahami tradisi seperti ini adalah kunci untuk menciptakan pengalaman makan yang tak terlupakan.
Lebih dari itu, Yusheng mengajarkan nilai-nilai seperti kebersamaan, harapan, dan kreativitas. Dari bahan-bahan sederhana, kita bisa menciptakan sesuatu yang bermakna dan indah. Bagi para calon chef, ini adalah pelajaran bahwa setiap hidangan memiliki cerita yang bisa dibagikan kepada dunia.
Tradisi seperti Yusheng juga mengingatkan kita untuk selalu menghormati budaya dan sejarah, sambil terus berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang baru tanpa kehilangan esensinya.
Wujudkan Impianmu di Dunia Kuliner bersama PIB College!
Tertarik belajar lebih dalam tentang seni memasak dan tradisi kuliner seperti Yusheng? Program Culinary Arts di PIB College adalah tempat yang tepat untukmu! Di sini, kamu nggak cuma belajar teknik memasak, tapi juga memahami filosofi di balik setiap hidangan. Yuk, gabung sekarang dan mulai perjalananmu menjadi chef profesional yang penuh inovasi dan inspirasi.
Penulis: Stephanie Gunawan
Imlek tidak hanya tentang perayaan meriah dan dekorasi berwarna merah tetapi juga dengan hidangan khas yang penuh makna Setiap makanan...
SelengkapnyaSiapa di sini yang sering dibilang malas karena lebih memilih rebahan daripada melakukan aktivitas tertentu Kalau iya artikel ini cocok...
SelengkapnyaPernah nggak sih kamu mikir kenapa tamu VIP selalu balik lagi ke hotel bintang lima bahkan bawa tementemennya Nggak cuma...
Selengkapnya