Meskipun mayoritas penduduknya beragama Hindu, suasana Idul Fitri di Pulau Dewata tetap syahdu dan penuh kehangatan. Buat kamu yang penasaran gimana rasanya Lebaran di Bali, yuk kita bahas mulai dari tradisi unik, masjid-masjid ikonik, sampai kisah perantau yang ngerayain Idul Fitri jauh dari kampung halaman.
Tradisi Lebaran di Tengah Budaya Bali
Bali itu unik! Di sini, kamu bakal lihat toleransi yang luar biasa antara umat Hindu dan Muslim. Pas Lebaran tiba, suasana di kampung-kampung Muslim seperti di Kampung Bugis Serangan dan Kampung Jawa Wanasari Denpasar jadi rame banget. Setelah salat Ied, biasanya warga Muslim di sana bakal sibuk silaturahmi ke tetangga dan saudara, sama seperti di daerah lain di Indonesia. Tapi yang bikin beda, mereka juga dapet ucapan selamat dari teman-teman Hindu mereka, bahkan kadang ikut dikasih ketupat dan opor!
Di beberapa desa, ada tradisi unik yang disebut “Megibung.” Ini adalah tradisi makan bareng yang berasal dari budaya Hindu Bali, di mana satu nampan besar berisi berbagai hidangan dikelilingi oleh beberapa orang yang makan bersama. Tradisi ini juga sering diadopsi oleh komunitas Muslim di Bali untuk merayakan kebersamaan saat Lebaran. Biasanya, siapa saja boleh ikut, selama mengikuti aturan sopan santun yang berlaku.
Makanan yang disajikan dalam Megibung biasanya berupa nasi putih, sate lilit, lawar (sayur khas Bali yang dicampur dengan kelapa parut dan rempah-rempah), ayam atau bebek betutu, dan beberapa lauk lainnya yang menggugah selera. Cara makannya juga punya aturan sendiri: semua orang makan langsung dari nampan yang sama tanpa menggunakan piring, tapi tetap menjaga kebersihan dan tidak boleh mengambil bagian makanan secara berlebihan.
Esensi budaya dari Megibung ini adalah kebersamaan dan egalitarianisme—semua orang duduk sejajar tanpa membedakan status sosial. Tradisi ini mengajarkan nilai gotong royong, kebersamaan, dan rasa syukur atas makanan yang ada. Jadi, bisa dibilang, Megibung bukan cuma soal makan bareng, tapi juga soal membangun hubungan sosial yang erat.
Puja Mandala: Simbol Toleransi Beragama Umat di Bali
Kalau ngomongin tempat ibadah di Bali, Puja Mandala di Nusa Dua wajib banget masuk list! Ini bukan sekadar kompleks ibadah biasa, tapi simbol nyata dari kerukunan umat beragama di Bali. Bayangin, ada lima tempat ibadah yang berdiri bersebelahan di sini: Masjid Agung Ibnu Batutah, Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna, Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, dan Pura Jagat Natha. Keberadaan Puja Mandala ini menunjukkan bagaimana toleransi itu bukan cuma omongan, tapi beneran dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sholat Ied di Luasnya Lapangan Niti Mandala Renon
Sementara itu, buat kamu yang mau merasakan salat Ied dengan suasana yang lebih luas dan ramai, Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar adalah salah satu lokasi favorit. Setiap tahun, ribuan umat Muslim berkumpul di sini buat melaksanakan salat Ied berjamaah. Lapangan yang biasanya jadi tempat jogging dan piknik ini berubah jadi lautan manusia dengan pakaian putih-putih, menciptakan suasana yang syahdu sekaligus penuh kehangatan.
Mudik vs. Lebaran di Bali: Dilema Perantau
Nah, ini yang sering jadi dilema buat para perantau Muslim di Bali: pulang kampung atau tetap di Bali? Banyak dari mereka yang kerja di sektor pariwisata atau dagang, jadi nggak bisa mudik tiap Lebaran. Tapi tenang, meskipun jauh dari keluarga, Lebaran di Bali tetap bisa terasa hangat.
Biasanya, komunitas Muslim di Bali sering bikin acara kumpul bareng, dari open house sampai halal bihalal. Beberapa komunitas juga mengadakan acara berbagi dengan anak yatim atau bagi-bagi makanan buat mereka yang nggak sempat mudik.
Tapi kalau kamu salah satu yang tetap memilih mudik, siap-siap ya, tiket pesawat dan kapal dari Bali ke Jawa bakal full banget menjelang Lebaran. Jalur darat via Pelabuhan Gilimanuk juga bisa jadi lautan manusia. So, kalau rencana mudik, harus siap-siap jauh-jauh hari biar nggak kejebak macet panjang!
Penutup: Bali Itu Seru, Yuk Belajar di Sini!
Lebaran di Bali itu unik dan penuh cerita. Dari toleransi yang terasa di setiap sudut, suasana masjid yang penuh kehangatan, sampai kisah perantau yang tetap bisa ngerayain Idul Fitri meskipun jauh dari kampung halaman.
Nah, kalau kamu suka dunia pariwisata, digital, atau creative arts, Bali bisa jadi tempat belajar yang nggak kalah seru. Apalagi, di PIB College, kamu bisa dapet pengalaman belajar yang nggak cuma teori, tapi juga praktik langsung di industri pariwisata dan kreatif. So, siapa tahu next time kamu bisa ngerayain Lebaran di Bali sambil kuliah dan dapet pengalaman seru di sini. Yuk segera join di pro.pib.ac.id ya!
Penulis: Stephanie Gunawan
Kalau kamu lagi di Bali menjelang Hari Raya Nyepi coba deh mampir ke Desa Kediri di Tabanan Di sana ada...
SelengkapnyaPernah Ngerasa Galau Milih KampusMau kuliah di mana Pertanyaan ini sering muncul dan bikin dilema tapi nggak perlu stres Memilih...
SelengkapnyaSiapa yang nggak penasaran dengan budaya Bali Apalagi saat Hari Raya Nyepi momen unik di mana seluruh pulau seolah berhenti...
Selengkapnya